Kamis, 03 Maret 2011

Reformasi Timur Tengah

Berita gerakan reformasi yang merembet dari satu Negara ke Negara lain di Timur Tengah cukup mendapat perhatian tersendiri di negara kita, yang notabene berpenduduk muslim dan masih satu saudara muslim. Beragam penilaian pun dikeluarkan oleh berbagai tokoh dan kalangan. Ada yang lewat khutbah jum’at, ada yang lewat bulletin oleh ormas tertentu, ada juga yang lewat media cetak.

Ada yang menilai bahwa kejadian ini terjadi karena para pemimpin dikatator, otoriter, berkhianat terhadap umat, menelantarkan kemaslahatan umat, membuat kerusakan di muka bumi, menjual kekuasaan dan kedaulatan negerinya kepada musuh Allah, menguras kekayaan negeri, zalim, dan lain-lain. Kritikan-kritikan ini bersifat positif dan membangun.

Namun ternyata ada juga sebagian kecil yang bersifat sinis dan merendahkan. Di sebuah media cetak, ada yang menilai bahwa umat islam di Timur Tengah banyak mengalami kebodohan dan ketertinggalan dari segi pendidikan formal, itu masih dapat diterima. Akan tetapi kalau penilaianya sudah ke masalah merendahkan suatu kaum dan memandang rendah segala apa yang dilakukannya, ataupun selalu mencari-cari aib suatu kaum tanpa memandang/menghiraukan begitu saja sedikitpun segi positif suatu kaum , itu telah lewat dari batas wajar kritikan. Janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, karena bisa jadi, dalam bidang tertentu kaum itu lebih unggul dari orang yang merendahkan tersebut. Jangan dicampuradukan dalam membahas suatu massalah. Pembahasan masalah haruslah objektif dan sesuai dengan bidang masing-masing supaya tidak salah dalam menilai sehingga mengkaburkan masalah inti yang sebenarnya.

Cukup sudah umat islam ini dibebani dengan rendah-merendahkan tak henti yang malah memperkeruh dan menceri-beraikan umat. Janganlah selalu menimbulkan syubhat-syubhat yang meruntuhkan persatuan umat. Sungguh, umat islam ini sudah lelah dengan pertikaian yang tak henti-henti, sementara musuh-musuh islam sedang menertawakan kita, mencemooh kita, mempermainkan dan mengadu-domba kita sesama saudara muslim sehingga senantiasa lemahlah kekuatan kita. Hendaklah saudara muslim yang (merasa) sudah modern tidak memandang rendah saudara muslim lainnya yang masih tertinggal. Buat apa menjadi orang modern dan terhormat jika masih merendahkan orang lain? Bersihkanlah hati kita terhadap prasangka yang tidak-tidak kepada saudara muslim yang lain, karena sesungguhnya prasangak buruk itu sungguhlah sebagian dari akhlak yang tercela, padahal masalahnya bukanlah inti dari din in .Buang jauh-jauh prasangka…

Wallohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar